PROFIL KAMPUNG KB DESA PAGER

01 Februari 2023
Admin Desa
Dibaca 111 Kali
PROFIL KAMPUNG KB DESA PAGER

LATAR BELAKANG

Mendengar istilah “Kampung KB“, kesan yang muncul dipikiran kita pasti akan tertuju pada suatu tempat hunian dari sekumpulan orang atau keluarga dengan segala keterbelakangan, keterbatasan, ketertinggalan, kumuh, terpencil dan beberapa sebutan lainnya yang terkait dengan kampung.

Memang tidak dapat kita pungkiri, bahwa kampung sangat identik dengan istilah - istilah seperti itu, begitu juga halnya dengan istilah Kampung KB yang akhir - akhir ini menjadi icon yang cukup popular tidak hanya dikalangan para pengelola program Kependudukan. Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam hal ini BKKBN akan tetapi juga banyak diperbincangkan oleh lembaga - lembaga departemen ataupun non departemen mulai dari tingkat daerah sampai ketingkat pusat.

Sejak Kampung KB ini dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo pada bulan Januari 2016, Kampung KB ini banyak diperbincangkan oleh masyarakat mulai dari kalangan bawah, menengah sampai kepada masyarakat kalangan elit dan bahkan tulisan - tulisan mengenai Kampung KB banyak mengisi kolom - kolom pemberitaan di media massa (surat kabar, majalah dan tabloid) bahkan menjadi pemberitaan yang cukup hangat dan popular di media elektronik

Ada beberapa hal yang melatar belakangi sehingga Kampung KB di bentuk antara lain :

  1. Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru.
  2. Untuk Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat Kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
  3. Penguatan Program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh dan untuk masyarakat.
  4. Mewujudkan cita - cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Nawacita terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah - daerah dan desa dalam kerangka kesatuan” serta agenda prioritas ke 5 yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia”.
  5. Mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong tercapainya bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 - 2030.

Kampung KB, kedepan akan menjadi ikon program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Prinsipnya Program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, aspek pengendalian kuantitas penduduk, kedua, aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya.

Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga. Dalam PP disebutkan delapan fungsi keluarga meliputi (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.

Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Intinya program ini melibatkan semua sektor pembangunan. Dengan kata lain, Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan.

Manfaat lain adalah membangun masyarakat berbasis keluarga, menyejahterakan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor. Pembangunan lintas sektor dan kemitraan melibatkan peran bernagai pihak seperti swasta, provider, dan pemangku kepentingan lainnya.

Integrasi lintas sektor berupa pelayanan terpadu antar sektor yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti pelayanan KB, pelayanan pembuatan akta kelahiran, pembuatan KTP, penyediaan buku-buku bacaan, posyandu, PAUD dan lain - lain.

Profil Kampung KB Desa Pager Kecamatan Bungkal selengkapnya bisa dilihat pada ebook dibawah ini :