SEJARAH DESA
"Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah, Sejarah desa atau daerah sering tertuang dalam dongengdongeng yang diwariskan secara turun maturun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Dalam hal ini Desa Pager juga memiliki cerita asal-usul dan hal tersebut merupakan identitas dari Desa Pager yang merupakan hutan belantara yang lebat dan belum dijamah oleh manusia. Namun karena proses hidup dan kehidupan manusia serta perkembangan daya pikir manusia maka timbul persekutuan manusia yang hidup bersama pada suatu tempat tertentu yang hingga sekarang ini disebut desa.
Adapun sejarah timbulnya Desa Pager konon kabarnya menurut cerita dari para sesepuh Desa Pager adalah sebagai berikut, ”Raden Beku Prenggo Kusumo adalah Putra dari Demang Gading Beliau Dua Bersaudara yaitu Raden Beku Prenggo Loyo adalah kakaknya dari Raden Beku Prenggo Kusumo. Demang Gading bersama Dua Putranya adalah pengikut Pangeran Diponegoro pada masa melawan penjajah Belanda. Demang Gading bersama Raden Beku Preggo Loyo Menetap di ngrayun dan sampai sekarang makamnya masih terpelihara dengan baik. Kemudian Raden Beku Prenggo Kusumo karena desakan Belanda Beliau meninggalkan daerah Ngrayun turun kearah Utara dan sampailah diwilayah Hutan Gayam, lantas di babat dengan 29 tujuan dijadikan sebuah Desa. Jadi awalnya sebelum menjadi sebuah Desa masih berupa hutan belantara dengan pohon kayu Gayam yang besar - besar dan wingit/angker/gawat kaliwat-liwat maka Raden Beku Pringgo Kusumo tetap meneruskan niatnya untuk untuk menebang hutan tersebut yang dinamakan babat alas gayam, yang dimulai dari sebelah barat yang diberi nama Pengkol/Cankreng. Dalam babat alas atau penebangan hutan gayam itu banyak rintangan atau pepalang dari para lelembut (syaetan), Mereka akhirnya juga minta bantuan pada Jin Raksasa. Disamping minta bantuan pada yang Maha Kuasa, yang akhirnya mereka berhasil menebang hutan tersebut. Setelah berhasil Jin yang diminta bantuannya ditempatkan/ditanam diperkarangan yang diberi nama Mblunbang. Kemudian mereka berpesan untuk menjaga wilayah atau tempat penebangannya dari segala macam gangguan atau serangan musuh dari luar, khirnya daerah yang dibabat tersebut dinamakan Desa Pager.
Dikarenakan Raden Beku Pringgo Kusumo mempunyai hewan kesenangan yaitu hewan Bulus dan Ikan Gabus/Kutuk Raden Beku Pringgo Kusumo bersemedi atau bertapa dibagian sebelah timur agak keutara dari asal penebangan awal mereka minta kepada yang Tuhan Yang Maha Kuasa supaya diberi tempat untuk memelihara Bulus dan Ikan Gabus/Kutuk, sehingga berhasil disuatu tempat sumber mata air yang besar dan jernih yang akhirnya diberi nama Beji atau Sendang. Pada akhirnya Raden Beku Pringgo Kusumo hidup samapai tua dan meninggal dimakamkan dipemakaman Pengkol/Cangkreng asal mula mereka mulai babat. Dan Raden Beku Pringgo Kusumo tidak meninggalkan keturunan atau ahli waris karena tidak meningkah/beristri.”
Adapun istilah Pager tersebut mengandung arti :
P : PAGAR
A : ALAM
G : GHOIB
E : ENGGAR
R : RAHARDJO
"Dalam perkembangan selanjutnya dari tahun ke tahun jumlah penduduk semakin meningkat. Dukuh-dukuh menjadi ramai dan daerah tersebut sampai sekarang kemudian dikenal dengan nama Desa”, adapun Dukuh - Dukuh di Desa Pager tersebut adalah :
1. Dukuh Bibis
2. Dukuh Glagah Malang
3. Dukuh Pager Tengah
Dalam suatu desa, penting adanya sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh kepala desa. Begitupun dengan Desa Pager dengan struktur pemerintahan desa mulai dari sejarah kepala desa hingga perangkat desa :
Nama Kepala Desa Pager dan Periode jabatan
NO | NAMA | PERIODE |
1 | CITRO DONGSO | TIDAK DIKETAHUI |
2 | CITRO DINOYO | TIDAK DIKETAHUI |
3 | SOMEJO | TIDAK DIKETAHUI |
4 | KARYO REJO | 1918 - 1930 |
5 | SARIMIN | 1936 - 1960 |
6 | SAIKOEN | 1961 - 1990 |
7 | MARYONO | 1990 - 2006 |
8 | SISWOYO | 2006 - 2012 |
9 | YATENO | 2012 - 2018 |
10 | SETYARINI | 2019 - SEKARANG |